Software Minitab dalam mata kuliah metode runtun waktu digunakan
utuk mengidentifikasi berbagai Model Runtun Waktu Box-Jenkin’s dengan mengamati
:
1. Plot Data Runtun Waktu
2. Pola Fungsi Autokorelasi (FAK/ACF)
3. Pola Fungsi Autokorelasi Parsial (FAKP/PACF)
Setelah mengamati 3 hal tersebut kita bias mengamati apakah data
runtun waktu tersebut termasuk model ARMA atau ARIMA.
Adapun Langklah kerja dalam Software minitab adalah sebagai
berikut:
1.
Setelah layar minitab
muncul, inputkan data runtun waktu “Pembelian Ayam” dengan memberi judul
di kolom C1
2.
Untuk mengetauhi Plot Data Runtun Waktu pilih
menu Stat. Klik sub menu Time Series -
klik Time Series Plot, akan muncul kotak dialog sebagai
berikut:
Selanjutnya muncul kotak dialog Time
Series Plot-simple, pada Series inputkan C1 pembelian ayam, dan pada labels
isikan judul untuk plot. Klik OK maka muncul plot seperti
dibawah ini, amati hasilnya
3.
Untuk
mengetahui Pola Fungsi Autokorelasi (FAK/ACF) klik menuStat.
Klik sub menu Time Series, klik Autocorrelation… ,
selanjutnya akan muncul kotak dialog autokorelasi (Autocorrelation function) pada
Series ketikan C1 pembelian ayam - klik Store ACF, pada title
ketikkan judul “Fungsi Autokorelasi Data Pembelian Ayam”.Klik Ok dan
amati Hasilnya
4.
Untuk
mengetahui Pola Fungsi Autokorelasi (FAK/ACF) klik menuStat.
Klik sub menu Time Series, klik Autocorrelation… ,
selanjutnya akan muncul kotak dialog autokorelasi (Autocorrelation function) pada
Series ketikan C1 pembelian ayam - klik Store ACF, pada title
ketikkan judul “Fungsi Autokorelasi Data Pembelian Ayam”.
5.
Untuk mengetahui Pola
Fungsi Autokorelasi Parsial (FAKP/PACF)klik menu Stat.
Klik sub menu Time Series, klik Partial Autocorrelation… selanjutnya
akan muncul kotak dialog autokorelasi parsial (Partial Autocorrelation
function) pada Series ketikan C1 pembelian ayam - klik Store
ACF, pada title ketikkan judul “Fungsi Autokorelasi Parsial Data
Pembelian Ayam”.klik OK dan amati hasilnya
6.
Dari pengamatan hasil
output langkah ke 2, 3, dan 4 bandingkan dengan teoritik. Bias
disimpulkan model apa yang kira-kira bisa di identifikasi dari data runtun
waktu, apakah stasioner dan termasuk model AR, MA, atau ARMA
7.
Jika dari langkah 2,
3, dan 4 menunjukkan bawa data tidak stasioner, lakukan penyelisihan pertama
dengan cara: klik menu Stat, klik sub menuTime Series, klik Differences selanjutnya
muncul kotak dialog (Differences), pada Series ketikan
C1 data runtun waktu awal. Pada Store Difference ketikkan C4
(kolom tempat data selisih akan diletakkan), padalag ketikkan 1
(jika selisih pertama). OK lalu amati hasilnya.
Catatan : Untuk selisih yang lebih tinggi dapat
dilakukan dengan cara yang sama dengan memperhatikan kolom tempat selisih akan
diletakkan dan selisih yang diinginkan.
8.
Untuk melihat model
data selisih dilakukan hal yang sama seperti pada lagkah ke-2, 3, dan 4 tetapi
dengan time series yang disesuaikan, selanjutnya amati apakah termasuk model
ARI, IMA, atau ARIMA
9.
Langkah selanjutnya
setelah mengidentifikasi Model adalah estimasi parameter pada model ARMA(p,q)
dan ARIMA (p,d,q) Amati FAK dan FAKP nya, identifikasi model ARMA(p,q) yang
sesuai,
Lakukan estimasi parameter, dengan
langkah-langkah sebagai berikut:
10.
Klik menu Stat, Klik
sub menu Time Series, klik ARIMA, lalu
akan muncul kotak dialog ARIMA. Pada Series ketikkan C1, pada
nonseasional isikan sesuai dengan identifikasi yang telah dilakukan.
klik OK dan amati
Hasilnya pada final estimate
11.
periksalah:
Nilai parameter beserta SE nya, uji
keberartian koefisien
Nilai rata-rata beserta SE nya, uji
keberartian rata-rata.
Nilai konstan beserta SE nya uji keberartian
nilai konstan.
12.
Untuk menentukan nilai
estimasi variansi sesatan, lihat pada residual, gunakan rumus (SS-MS)/DF atau
dapat juga ditentukan dengan cara:
Pada langkah ke-8 lanjutkan dengan klik storage:
klik residual isikan kolom dimana data tersebut akan disimpan.
Dari data residual dapat ditentukan berbagai nilai statistic termasuk variansi.
Caranya klik calc, klik column statistic pada input variable isi dengan kolom
dimana data residual disimpan. Klik standar deviasi. Klik OK, nilai
variansi sesatan diperoleh setelah nilai standar deviasi dikuadratkan.
13.
Setelah melakukan
Identifikasi dan estimasi parameter untuk berbagai model ARMA dan ARIMA,
selanjutnya adalah tahap verifikasi (Uji Kecocokan ) Model dan Penggunaan Model
yang paling cocok untuk peramalan.Ingat kembali model yang diidentifikasi untuk
data runtun waktu pembelian ayam. Setelah dilakukan estimasi amati nilai
koefisien, rata-rata, juga nilai konstanta beserta 2SE dari masing-masing nilai
tersebut. Caranya yaitu klik menu Stat- klik sub
menu Time Series, klikARIMA, isi
sesuai dengan identifikasi yang telah dilakukan.
14.
Jika pada langkah 10 memberi kesimpulan bahwa
koefisien cukup berarti (tidak berbeda secara signifikan dengan nol), lanjutkan
dengan uji kecocokan dengan langkah lihat Chi-kuadrat hitung dari langkah 11
(nilaichi-square pada output) dengan Chi-kuadrat tabel (bisa
diperoleh dari software Microsoft Excel) untuk berbgai lag. Bisa juga dengan
menggunakan kriteria Tolak H0 , jika Pvalue < alfa
.Setelah diperoleh model yang paling memadai untuk data runtun waktu pembelian
ayam, kita dapat menentukan ramalan beberapa langkah kedepan dengan cara: klik
menu Stat- klik sub menu Time Series, klik ARIMA,
isi sesuai dengan model yang paling memadai, klik forecasting. Akan
muncul kotak dialog ARIMA-forecast, isikan pada kotak Lead banyak
periode yang akan kita ramalkan. Pada kotak Origin inputkan
jumlah data asli keseluruhan.
15.
Klik Ok dan
Amati Hasil Peramalan
No comments:
Post a Comment